Orde Baru dengan baju Baru

( kecheng )

Pemimpin Orde Baru sudah beberapa lama tumbang, tetapi model-model penanganan seperti mereka terhadap suatu masalah masih saja digunakan. Tipe-tipe penanganan dsc04341.jpgsecara represif terhadap masalah yang bikin merah telinga “orang-orang gedhe” masih saja ada. Represif disini bukan saja dengan kekerasan fisik, tapi juga dengan kekerasan terhadap mental spiritual alias penekanan pemikiran, maupun “penyumbatan” terhadap akses-akses yang bisa membuat jalan penyaluran aspirasi. Rupanya gak cukup dengan intimidasi spiritual yang mematikan kreativitas, jalan-jalan yang menuju kearah sana pun di babat juga!!!. Sebetulnya biar gak bisa menyampaikan uneg-unegnya ke wakil mereka, masyarakat tuh pengen numpahin uneg-unegnya ke forum lain yang gak akan ngefek sama sekali pada posisi pemimpinnya.

Tapi memang bikin panas telinga sih…Tetapi lagi-lagi rupanya mereka bukan tipe pemimpin yang bisa menerima kritik dengan hati terbuka dan juga gak ingin punya masyarakat yang cerdas dan berani bertanya, maunya masyarakatnya tuh selalu patuh dan oke terhadapa apapun yang diberikan, entah itu berkah maupun itu menyakitkan pokoke harus mau menerima..baik dengan ikhlas maupuin terpaksa……walaaahhhh………..!!!

Selain pemimpin Orde Baru ada juga masyarakat Orde Baru. Kalo yang jenis ini sering bikin sakit hati juga…malahan lebih cocok disebut musuh dalam selimut. Gimana nggak, saat temen-temennya berjuang menyuarakan aspirasi, ee..ee..eee…malah mereka sibuk ngaduin temen-temennya itu ke pemimpinnya demi amannya posisi sendiri dan demi kedudukan yang kuat sebagai jongos pemimpin Orde Baru era Baru tersebut….eee gak tahulah….namanya juga manusia, semoga aja cepet insyaf mumpung ajal belum nyamperin loe padha…-)

NB : Buat yang ngerasa dirinya masih pake baju OrBa….istighfarlah saudaraku….sesungguhnya nasehatku karena aku mencintaimu..

Komentar ditutup.